Dengandemikian, rumus konstanta pada benda elastis sebagai berikut : 3. Hukum Hooke untuk Susunan Pegas. a. Susunan Seri Pegas. Pertambahan panjang pegas yang disusun seri merupakan jumlah pertambahan panjang kedua pegas. Jadi, tetapan pegas yang disusun seri dihitung : b. Susunan Paralel Pegas. Fp = Fp1 + Fp2 kp Δx p= k1 Δ x + k2 Δ x
RG Squad tahu apa itu resistor? Resistor adalah hambatan yang biasa digunakan pada rangkaian listrik seri dan paralel. Jadi, apa hubungan pegas dengan resistor? Hubungannya terletak pada kemiripan rumus pengganti hambatan atau pengganti konstanta pegas. Ah, banyak juga ya konsep dalam ilmu fisika! Eits, tenang dulu. Pembahasan artikel ini akan membantu RG Squad mengingat dua konsep yang berbeda dengan mudah. Rangkaian pegas dan resistor terdiri dari dua jenis, yaitu rangkaian seri dan pararel. Ketika resistor disusun seri, RG Squad bisa menghitung resistor pengganti dari rangkaian seri tersebut. Begitu juga ketika pegas disusun seri, RG Squad bisa menghitung konstanta pengganti dari rangkaian seri pegas. Nah, bagaimana cara menghitungnya? Konstanta pengganti seri pada pegas. Sumber Resistor pengganti seri Sumber sedangkan untuk resistor seri Rs = R1 + R2 + ….. Jika pegas dirangkai seri, gaya yang dialami masing-masing pegas sama dengan gaya tariknya, tetapi simpangannya berbeda. Jadi, syarat pegas disusun seri ialah F=F1=F2=… x=x1 + x2+… Keterangan ks = konstanta pengganti seri N/m Rs = resistor pengganti seri ohm F = gaya N x= simpangan pegas m Berbeda dengan perumusan rangkaian seri, rangkaian paralel pegas menghitung besar konstanta pengganti pegas dapat menggunakan rumus Sedangkan, penghitungan besar resistor pengganti untuk rangkaian resistor yang disusun secara paralel dapat digunakan rumus Resistor rangkaian paralel. Sumber Keterangan kp= konstanta paralel pegas N/m Rp= Resistor paralel ohm Syarat pegas disusun paralel ialah Simpangan masing masing pegas sama x=x1 =x2=… Gaya masing-masing pegas berbeda F=F1+F2+… Nah, untuk memudahkan mengingat dua konsep yang berbeda, RG Squad cukup mengingat bahwa mencari resistor pengganti selalu berkebalikan rumusnya dengan mencari konstanta pengganti pegas. Rumus konstanta pengganti pegas yang disusun paralel dapat digunakan untuk menghitung besar resistor pengganti yang disusun secara seri. Sedangkan, rumus konstanta pengganti pegas yang disusun secara seri dapat digunakan untuk menghitung besar resistor pengganti yang disusun secara paralel. Sederhana, bukan? RG Squad belum puas dengan penjelasan rangkaian listrik seri dan pararel di atas? Daftar sekarang yuk di Ruang Belajar! Ada banyak video pembelajaran beranimasi yang seru dan juga rangkumannya, lho.
pegasjuga dapat disusun seri maupun paralel. a. Rangkaian pegas seri Jika dua pegas atau lebih disusun seri maka nilai konstanta pegas dapat dihitung dengan persamaan : 1 /RS = 1/R1+ 1/R2 +b. Rangkaian pegas paralel Jika dua pegas atau lebih disusun secara paralel maka nilai konstanta pegas dapat dihitung dengan persamaan : RP=R1 +R2

Gaya pegas adalah gaya pemulih akibat tarikan atau tekanan yang dilakukan gaya eksternal pada pegas. Apakah itu gaya pemulih, gaya eksternal, hukum hooke, k pegas yang disusun seri dan paralel, energi pegas, usaha pegas, perbedaan gaya pegas dan osilasi pegas? Mari, kita bahas bersama secara detail. Sebuah pegas dengan tingkat kekakuan k ditarik atau ditekan sehingga bergeser dari posisi setimbangnya atau menyimpang sebesar x. Tarikan atau tekanan dapat dilakukan pada pegas horisontal atau vertikal. Tarikan atau tekanan yang dilakukan tangan ini berperan sebagai gaya eksternal. Akibatnya, gaya pemulih muncul pada struktur pegas. Gaya ini memiliki arah yang selalu berlawanan dengan arah gaya eksternal. Berdasarkan pemaparan di atas, kita dapat menyebut gaya pegas sebagai gaya pemulih pegas. Disini, pegas seolah-olah ingin kembali ke posisi setimbangnya dan tidak ingin terusik oleh gaya eksternal. Kita juga dapat memunculkan sebuah gaya eksternal yang terukur, yaitu dengan memanfaatkan gaya berat gravitasi oleh beban yang digantung pada sebuah pegas vertikal. HUKUM HOOKE Gambar Persamaan Rumus Gaya Pegas Hukum Hooke dan Usaha Perubahan Energi Pegas-klik gambar untuk melihat lebih baik- Pada sebuah percobaan pegas, kita menemukan hubungan antara gaya pegas dan perubahan simpangan pegas akibat tarikan atau tekanan adalah berbanding lurus. Tanda sebanding dapat hilang dan berubah menjadi sama dengan, jika kita menambahkan sebuah konstanta k. k adalah konstanta pegas atau konstanta kekakuan. Tanda negatif hanya sebuah keterangan yang menandakan bahwa gaya pegas F berlawanan dengan gaya eksternal yang menyebabkan pegas menyimpang sebesar x. Dalam perhitungan, kita tidak perlu merepotkan tanda ini. Semakin besar nilai k, maka semakin besar nilai F gaya pemulih pegas karena benda semakin kaku. Nilai k berbanding terbalik dengan x. Jadi, benda yang sangat elastis akan memiliki nilai k yang kecil dibanding benda yang tidak terlalu elastis. Dari gambar kita dapat mengetahui salah satu pernyataan hukum hooke adalah besarnya gaya F sebanding dengan pertambahan panjang x. Pernyataan lain hukum Hooke juga dipaparkan pada subbab tegangan dan regangan elastisitas benda padat. Gaya F memang berbanding lurus dengan x, tetapi hal ini memiliki jangka waktu. Pada nilai x tertentu, benda akan kehilangan elastisitasnya karena mencapai batas lenturnya. Jika kita memaksakan untuk menambah terus nilai F, maka benda tersebut akan rusak, patah, atau putus. Benda akan sesuai dengan hukum hooke hanya sampai pada titik kritisnya. Setelah di atas titik kritis, hukum hooke F=kx tidak lagi berlaku. PERBEDAAN GAYA PEGAS DAN OSILASI PEGAS Anggap saja gaya pegas adalah pegas yang sedang diregangkan atau ditarik dengan gaya eksternal Feks dan muncul gaya pemulih F pada struktur pegas. Pegas diam dan tenang pada kondisi ini, dimana perubahan x nya tetap. Osilasi pegas disini berarti pegas berada dalam kedaan bergerak bolak-balik. Otomatis, nilai x pada pegas berubah-ubah. Gaya pemulih F pada nilai x yang berbeda, tentu akan berbeda. Jadi, gaya pemulih pegas pada pegas yang berosilasi akan berubah-ubah nilainya. PEGAS YANG DISUSUN SERI DAN PARALEL Pada beberapa kasus, pegas dapat disusun seri ataupun parallel dengan tujuan tertentu. Kita dapat menghitung nilai k total untuk pegas yang disusun ini dengan nilai k yang ekuivalen dengannya. Anggap saja, kita akan menyederhanakan pegas ini menjadi satu, sehingga kita perlu nilai k total. Gambar Persamaan Rumus Pegas Seri dan Pegas Paralel dan Asal Persamaan Rumus-nya-klik gambar untuk melihat lebih baik- ENERGI PADA PEGAS YANG DITARIK ATAU DITEKAN Apakah pegas memiliki energi saat ia teregang atau tertekan? Tentu, energi yang dikandung pegas ini adalah energi potensial pegas, baik saat pegas horisontal ataupun vertikal. Kita akan pisahkan konsep energi potensial pegas ini dengan konsep energi potensial gravitasi mgh. Lantas, bagaimana dengan energi kinetik pegas? Kita akan mudah mengidentifikasi energi kinetik pegas saat pegas berosilasi. Jadi, kita tidak akan membahas energi kinetik pegas pada pegas yang sedang diam ini. Ingat! energi kinetik adalah energi yang dimiliki sistem karena kelajuannya. Persamaan rumus energi potensial pegas sedikit berbeda dengan persamaan energi potensial gravitasi mgh. Perhatikan persamaan x pada gambar Sehingga, usaha W yang dilakukan pegas = perubahan energi potensialnya. KESIMPULAN Hukum hooke menegaskan bahwa gaya pemulih pegas F berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya x. Persamaan diturunkan dengan merubah tanda sebanding dengan sama dengan tetapi diberi besaran k sebagai gantinya. Saat pegas divariasi dengan susunan seri atau paralel, kita dapat menggantinya dengan satu pegas yang memiliki nilai k yang ekuivalen. Usaha yang dilakukan pegas pada kondisi ini = perubahan energi potensialnya. Sebagai catatan, F pada pegas yang berosilasi jelas berbeda dengan pegas yang stabil.

AdapunModulus Young dapat ditentukan secara matematis dari rumus tegangan dan regangan. Berikut rumusnya: Pada susunan pegas, baik susunan seri, paralel, atau kombinasi keduanya, besarnya konstanta pegas merupakan konstanta pegas pengganti. Pada gambar tersebut, terdapat tiga pegas dengan konstanta gaya k1, k2, dan k3 yang disusun seri.

susunan pegas seri Pegas disusun seri artinya disusun secara deret seperti gambar di atas. Pegas satu memiliki konstanta k1, pegas kedua memiliki konstanta k2, dan pegas ketiga memiliki konstanta k3, jika ketiganya disusun seri, maka secara keseluruhan memiliki konstanta gabungan yang sebut saja konstanta seri dengan simbol ks. Ketika pegas yang diseri salah satu ujungnya ditarik seperti gambar, maka masing-masing pegas akan bertambah Panjang besar pertambahan panjang akhir dari susunan pegas tersebut adalah jumlah pertambahan panjang ketiga pegas tersebutX = X1 + X2 + X3Dimana \Delta x_{1} = \frac{F}{ k_{1} }, \Delta x_{2} = \frac{F}{ k_{2} }, \Delta x_{3} = \frac{F}{ k_{3} }sedangkan\Delta x = \frac{F}{ k_{s} }Persamaan x = x1 + x2 + x3 diubah menjadi \frac{F}{ k_{s} }= \frac{F}{ k_{1} }+\frac{F}{ k_{2} }+\frac{F}{ k_{3} }Karena F adalah gaya yang bekerja pada semua pegas yang besarnya sama, maka \frac{1}{ k_{s} }= \frac{1}{ k_{1} }+\frac{1}{ k_{2} }+\frac{1}{ k_{3} } Susunan Pegas Paralel susunan pegas paralel Pegas satu memiliki konstanta k1, pegas kedua memiliki konstanta k2, dan pegas ketiga memiliki konstanta k3, jika ketiganya disusun paralel, maka ketika ditarik dengan gaya F ketiga pegas akan mengalami pertambahan panjang sama besar. Gaya F terdistribusi pada ketiga pegas dengan besar masing masing F1, F2, dan = F1+ F2 + F3,denganF1 = k1 . xF2 = k2 . xF3 = k3 . xsedangkanF = k . xsehingga F = F1+ F2 + F3, menjadikp . x = k1. x + k2. x + k3. x karena nilai x adalah sama maka kp = k1+ k2 + k3Persamaan tersebut menunjukkan hubungan nilai konstanta susunan pegas parelal kp dengan konstanta masing-masing pegas k1, k2, dan k3. Dengan penjumlahan seperti itu, nilai kp akan lebih besar dari pada masing-masing nilai k penyusunnya. Yang artinya bahwa pegas yang disusun paralel akan menjadi sistem pegas yang lebih sukar diubah bentuk dan ukurannya.

Alatdan bahannya yaitu, beban, Penggaris, pegas, pentil, dan alat tulis. Langkah pertama, mengukur panjang pegas/pentil kemudian gantungkan pegas/pentil terssebut. Sedangkan persamaan untuk n pegas yang tetapannya dan disusun seri ditulis seperti berikut ini. Keterangan: n = Jumlah pegas. b. Susunan Paralel. Apabila pegas disusun secara
Ilustrasi konstanta pegas dalam teori fisika. Foto pixabayDalam ilmu fisika, konstanta pegas didefinisikan sebagai ukuran yang menggambarkan kekuatan pegas. Semakin besar konstantanya, maka semakin besar pula gaya yang diperlukan untuk meregangkan buku Top One Ulangan Harian SMA/MA IPA Kelas XI susunan Tim Super Tentor, konstanta pegas dipengaruhi oleh jenis bahan yang bergantung pada nilai modulus young, panjang pegas L, dan luas penampang pegas A.Dengan mencari tahu besaran konstanta pegas k, Anda dapat mengetahui tenaga yang dibutuhkan untuk menarik lengan ketapel. Ada dua jenis pegas yang bisa diukur, yakni pegas seri dan memiliki karakteristik yang berbeda. Bagaimana cara mencari konstanta pegas? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut Mencari Konstanta PegasIlustrasi konstanta pegas. Foto pixabaySeperti disebutkan sebelumnya, konstanta pegas terbagi menjadi dua jenis, yakni kontanta pegas seri dan pararel. Keduanya memiliki rumus dan cara perhitungan yang dari buku Fisika SMA Kelas XI karya M. Ali Yaz 2007, berikut penjelasan lengkapnya1. Kontanta Pegas SeriMisalnya ada dua pegas dengan konstanta k1 dan k2 digantung atas bawah. Ketika salah satu pegasnya ditarik ke bawah dengan gaya F, gaya ini akan sama besar pada kedua pegas. Namun, konstanta kedua pegas berbeda sehingga simpangan antara kedua pegas akan berbeda. Persamaan untuk kondisi tersebut adalah F = k1 x1 dan F = k2 x2Jika gaya F dari pegas pertama dan kedua disamakan ekuivalen pada sebuah pegas tunggal, maka jarak regangan pegas tersebut adalah x1+x2. Dengan demikian, cara menentukan konstanta pegas ekuivalen dari pegas-pegas disusun seri adalahDengan kata lain, ketika pegas dengan konstanta k1, k2, k3,...n disusun seri, maka konstanta pegas ekuivalen dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut ini2. Konstanta Pegas PararelIlustrasi pegas. Foto pixabayKonstanta pegas pararel disusun bersebalahan, bukan atas bawah. Jadi ketika pegas ditarik dengan gaya F, regangan kedua pegas menimbulkan jarak x. Karena konstanta pegas k1 dan k2 berbeda, gaya yang ada pada setiap pegas pun akan gaya pada F1 dan F2 pada pegas disimbolkan dengan F. Jadi, persamaannya adalah sebagai berikutJika gaya tersebut ditulis secara terpisah, maka persamaannya menjadiF = x1 atau F = k1 x dan F2 = K2 xDari persamaan tersebut, dihasilkan persamaan baru sebagai berikut x = k1 x + k2 x dan = k1 + k2Jadi, untuk mencari konstanta ekuivalen pegas dua pegas atau lebih yang disusun pararel, Anda bisa menggunakan persamaan = k1 + k2 + k3 + ... + knApa itu konstanta pegas?Apa simbol konstanta pegas?Apa yang mempengaruhi konstanta pegas?
RumusRangkaian. Dalam menyelesaikan persoalan rangkaian seri, maka perlu diketahui terlebih dahulu mengenai rumus arus listrik. Rumus kuat arus listrik atau biasa yang disebut dalam hukum Ohm dicetuskan oleh ahli fisika Jerman Georg Simon Ohm yang berbunyi: “Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding

Pengertian Elastisitas Bahan Material. Elastisitas adalah kemampuan benda untuk kembali pada keadaan semula setelah gaya yang mempengaruhinya yang memiliki kemampuan untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya ditiadakan disebut benda elastis. Sedangkan yang tidak mampu kembali ke bentuk semula disebut benda Benda Elastis dan PlastisAdapun Contoh benda elastis adalah karet, pegas, logam pada kondisi tertentu dapat menunjukkan sifat atau stress merupakan hasil bagi antara gaya dengan luas penampang benda. Tegangan adalah gaya persatuan TeganganTegangan yang dialami oleh suatu benda yang memiliki luas penampang A akibat diberi gaya sebesar F dapat ditentukan dengan menggunakan formula persamaan rumus berikut = F/ADengan keterangan = tegangan N/m2F = gaya NA = luas penampang m2ReganganRegangan atau strain dapat didefinisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan Panjang benda dengan Panjang awal ReganganBesar reganag yang alami oleh suatu benda dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan rumus berikute = Δl/ldengan keterangane = reganganΔl = pertambahan Panjang ml0 = Panjang awalModulus ElastisitasModulus elastis atau modulus Young adalah perbandingan perbandingan antara tegangan dan regangan. Modulus elastisitas dinyatakan dengan rumus berikutE = /eE =F/A/Δl/lE = F/A x l0/ΔlDengan keteranganE = Modulus elastisitasContoh Soal Perhitungan Tegangan Regangan Modulus Elastisitas YoungSeutas kawat memiliki penjang 50 cm dan luas penampangnya 2 cm2. Sebuah gaya yang besarnya 50 N bekerja pada kawat tersebut dan menyebabkan Panjang kawat menjadi 50,8 cm Hitunglah regangan, tegangan dan modulus elastisitas kawat tersebutDiketahuil = 50 cm = 0,5mΔl = 50,8 – 50 = 0,8 cmΔl = 0,008 mF = 50 NA = 2 cm2 = 0,0002 m2Rumus Menghitung Regangan Benda Kawat Regangan Kawat dihitung dengan menggunakan persamaan berikute = Δl/le = 0,008/0,5e = 0,016Rumus Perhitungan Tegangan Benda Kawat Tegangan kawat dihitung dengan menggunakan persamaan rumus berikut= F/A = 50/0,0002 = 250 kN/m2Perhitungan Modulus Elastisitas Young Kawat Modulus Elastisitas kawat dapat dihitung dengan persamaan berikutE = /eE = 250 kN/m2/0,016E = 15,6 x 106 N/m2Contoh Soal Lainnya Dan Pembahasan Di Akhir ArtikelHukum Hooke Pada PegasHukum Hooke menyatakan, “bahwa jika gaya Tarik tidak melebihi batas elastis pegas, maka pertambahan Panjang pegas sebanding dengan gaya tariknya”.Jika sebuah pegas diberi gangguan sehingga pegas merenggang pegas ditarik atau merapat pagas ditekan, maka pada pegas akan bekerja gaya pemulih yang arahnya selalu menuju titik Pemulih PegasGaya yang timbul pada pegas untuk mengembalikan posisinya ke keadaan setimbang disebut gaya pemulih pada gaya pemulih pada pegas sebanding dengan gangguan atau simpangan yang dialami oleh sebuah pegas diberi gaya sebesar F dalam bentuk bola pejal, maka Panjang pegas akan berubah dari pajang awal l0 atau X0 menjadi Panjang akhir l1 atau X1 seperti ditunjukkan pada Pegas Hukum Hooke l = XRumus Hukum HookeHukum Hooke dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikutF = – keteranganPada gambar notasi panjang adalah = XΔl = ΔXF = gaya Tarik NK= konstanta gaya pegas N/mΔX = peratambahan Panjang atau simpangan mX0 = Panjang awal mX1 = Panjang akhir mKonstanta pegas menunjukkan perbandingan antara gaya dengan Δl. Selama gaya tidak melampaui titik patah melampaui ketahan pegas, maka besarnya gaya sebanding dengan perubahan panjang - negatif pada rumus hukum Hooke menunjukkan bahwa arah gaya pemulih yang senantiasa menuju ke titik kesetimbangan selalu berlawanan dengan arah gaya penyebabnya atau arah simpangannya. Namun dalam notasi skalar, tanda negatif dihilangkan sehingga hukum Hooke menjadiF = Soal Ujian Elastisitas Pegas Hukum HookeSebuah pegas yang memiliki konstanta gaya pegas sebesar 50 N/m ditekan sehingga pegas yang panjang awalnya 5 cm menjadi 2 cm. Berapa besar gaya pegasDiketahui K = 50 N/mX0= 5 cm = 0,05mX1= 2 cm = 0,02,ΔX = 0,05 m – 0,02m = 0,03 mRumus Menghitunga Gaya Pegas Hukum HookeBesar gaya pegas dapat dinyatakan dengan mengggunakan persamaan rumus berikutF = = 50 N/m0,03 m = 1,5 NBesar gaya yang dilakukan oleh pegas adalah 1,5 Soal Lainnya Dan Pembahasan Di Akhir ArtikelContoh Soal Perhitungan Rumus Persamaan Hukum HookeBerapa gaya yang dikerahkan agar sebuah pegas dengan konstanta pegas 50 N/m yang panjang mula-mula 5 cm menjadi 7 cm?Diketahui K = 50 N/m,X0 = 5 cm = 0,05 m,X1= 7 cm = 0,07,ΔX = 0,07 m – 0,05m = 0,02 mRumus Menghitunga Gaya Pegas Hukum HookeBesar gaya pegas dihitung dengan rumus hukum Hooke berikutF = = 50 N/m0,02 m = 1 NContoh Soal Lainnya Dan Pembahasan Di Akhir ArtikelSusunan Pegas Hukum HookeSebuah sistem pegas terdiri atas berbagai pegas yang disusun. Pegas dapat disusun dengan dua cara yaitu susunan pegas seri dan susunan pegas Pegas Secara Seri Hukum HookeDua atau lebih pegas yang disusun secara seri dapat digantikan oleh satu pegas saja. Pegas pengganti ini harus mempunyai konstanta pegas yang besarnya sama dengan konstanta pegas Konstanta Gaya Pegas Susunan SeriHal- hal yang berkaitan dengan pegas pengganti dari susunan pegas secara seri adalah sebagai yang menarik pegas pengganti dan Gaya yang menarik masing- masing pegas adalah sama besar yaituF1 = F2 = FPertambahan panjang pegas pengganti sama dengan jumlah dari pertambahan Panjang masing masing pegas yaituΔX = ΔX1 + ΔX2Rumus Tetapan Pegas Pengganti Susunan Seri Hukum HookeTetapan pegas untuk susunan seri dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut1/Ks = 1/K1 + 1/K2dan secara umum dapat dituliskan sebagai = 1/K1 + 1/K2 + 1/K3 + …Dengan Keterangan Ks = konstanta pegas pengganti susunan seriSusunan Pegas Secara Paralel Hukum HookeDua atau lebih pegas yang disusun secara paralel dapat digantikan oleh satu pegas saja. Pegas penggantiny ini harus mempunyai konstanta pegas yang besarnya sama dengan konstanta pegas Konstanta Gaya Pegas Susunan ParalelHal- hal yang berkaitan dengan pegas pengganti dari susunan pegas secara paralel adalah sebagai yang menarik pegas pengganti sama dengan jumlah gaya yang menarik masing- masing pegasF = F1 + F2Pertambahan panjang pegas pengganti dan pertambahan Panjang masing- masing pegas adalah sama besarΔX =ΔX1=ΔX2Rumus Tetapan Pegas Pengganti Susunan Paralel Hukum HookeTetapan pegas pengganti susunan paralel dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut;Kp = K1 + K2atau secara umum dapat ditulis sebagai = K1 + K2 + K3 + …Dengan Keterangan Kp = konstanta pegas pengganti susunan parallelSusunan Pegas Secara Gabungan Seri dan Paralel Hukum HookeDan hal- hal yang berkaitan dengan pegas pengganti dari susunan pegas gabungan seri dan paralel adalah sebagai Konstanta Gaya Pegas Susunan Paralel SeriGaya pengganti F adalah F1 + F2 = FPertambahan panjang pegas ΔXΔX1 = ΔX2ΔX = ΔX1 + ΔX3 atauΔX= ΔX2 + ΔX3Rumus Tetapan Pegas Pengganti Seri Paralel Hukum HookeTetapan pegas pengganti susunan seri paralel Ktot dapat dinyatakan dengan menggunakan formula seperti berikut1/K1 + K2 + 1/K3 = 1/KtotEnergi Potensial PegasEnergi potensial pegas adalah usaha yang dilakukan pegas pada saat pegas mengalami pertambahan Energi Potensian PegasEnergi potensial suatu pegas dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikutEp = ½ K ΔX2Dengan keteranganEp = energi potensial pegas jouleK = konstanta pegas N/mΔX = pertambahan Panjang mContoh Soal Ujian Energi Potensial PegasSebuah pegas dapat direnggangkan sehingga bertambah panjang 20 cm dengan energi potensial 2 joule. Berapakah konstanta gaya pegas tersebut?DiketahuiΔX = 20 cm = 0,2 mEP = 2 JouleRumus Menghitung Konstanta Pegas Dari Energi PotensialEP = ½ KΔX22 = 0,5. K . 0,22K = 100/N/mJadi Konstanta pagas adalah 100 N/mContoh Contoh Soal Dan Pembahasan Secara Lengkap1. Contoh Soal Perhitungan Konstanta Gaya Pegas Diregang Energi PotensialSebuah pegas dapat direnggang hingga bertambah panjang 5 cm dengan energi potensial 0,25 joule. Berapakah konstanta gaya pegas tersebut?DiketahuiΔX = 5 cm = 0,05 mEP = 0,25 JouleRumus Cara Menghitung Konstanta Gaya Pegas Yang Diregang Energi PotensialBesarnya konstanta gaya yang dimiliki pegas dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikutEp = ½ K ΔX2 K = 2 Ep/ΔX2K = 2 x 0,25/0,052K = 200 N/mJadi konstanta pegas adalah 200 N/m2. Contoh Soal Perhitungan Pertambahan Panjang Pegas Seri ParalelDua buah pegas dengan panjang sama dan konstanta gaya masing-masing 150 N/m dan 300 N/m dirangkai. Pada ujung rangkaian digantungkan beban dengan massa 0,45 kg. Berapakah pertambahan panjang rangkaian pegas jika kedua pegas dirangkai secaraa. serib. paralel?DiketahuiK1 = 150 N/m ;K2 = 300 N/m ;m = 0,45 kgRumus Mencari Konstanta Pengganti Pegas SeriKonstanta pegas yang dirangkai secara seri dapat dinyatakan dengan rumus berikut1/Ks = 1/K1 + 1/K21/Ks = = 1/150 + 1/3001/Ks = 3/300Ks = 100 N/mnotasi s = serijadi konstanta pengganti dua pegas yang diseri adalah 100 N/mRumus Mencari Perpanjangan Pegas Dirangkai SeriPerubahan Panjang pegas yang disusun seri Ketika diberi beban gaya dapat dinyatakan dengan rumus berikutF = Ks ΔX atauΔX = F/KsΔX = 0,45 x 10/100ΔX = 0,045 mJadi pertambahan Panjang dua pegas yang diseri adalah 0,045 mRumus Menghitung Konstanta Pegas ParalelKonstanta pegas yang disusun parallel dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikutKp = K1 + K2Kp = 150 + 300Kp = 450 N/mnotasi p = parallelJadi konstanta pegas pengganti yang disusun parallel adalah 450 N/mRumus Menentukan Pertambahan Panjang Pegas Disusun ParalelPerpanjangan pegas yang disusun parallel dapat dihitung dengan rumus berikutF = Kp ΔX atauΔX = F/KpΔX = 0,45 x 10/450ΔX = 0,01 mJadi pertambahan Panjang dua pegas yang diparalel adalah 0,01 m3. Contoh Soal Perhitungan Pertambahan Panjang Pegas Beban BertambahSebuah bahan elastis dalam keadaan tergantung bebas. Pada saat ujung yang bebas digantungi dengan beban 100 gram, bahan elastis bertambah panjang 10 mm. Berapakah pertambahan panjang bahan elastis tersebut jika ujung yang bebas digantungi dengan beban 300 gramDiketahuim1 = 100 gram;ΔX1 = 10 mmm2 = 300 grambeban menjadi 3 Mencari Pertambahan Pegas Yang Diberi Beban BertambahBesar pertambahan Panjang pegas yang diberi beban tambahan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikutGaya pegas pertamaF1 = K ΔX1K = F1/ΔX1Gaya pegas keduaF2 = K ΔX2K = F2/ΔX2sehinggaF1/ΔX1 = F2/ΔX2ΔX2 = m2 x g x ΔX1/m1 x gΔX2 = m2 x ΔX1/m1ΔX2 = 300 x 10/100ΔX2 = 30 mmJadi pertambahan Panjang pegas Ketika bebannya menjadi tiga kalinya adalah 30 Contoh Soal Menentukan Gaya Pemulih PegasPegas yang tergantung tanpa beban panjangnya 30 cm. Kemudian, ujung bawah pegas digantungi beban 100 gram sehingga panjang pegas menjadi 35 cm. Jika beban ditarik ke bawah sejauh 8 cm dan percepatan gravitasi Bumi 10 m/s2, tentukan gaya pemulih pada pegas = 30 cm,X1 = 35 cm,ΔX = 35 – 30 = 5 cmΔX2= 8 cm,m = 100 g, dang = 10 m/ = 0,1 x 10 = 1 NRumus Mencari Kanstanta PegasBesar konstanta pegas dapat dinyatakan dengan rumus berikutF = K ΔX atauK = F/ΔXK = 1/0,05K = 20 N/mJadi konstanta pegas adalah 20 N/mRumus Menentukan Pemulih PegasGaya pegas yang diperlukan untuk mengembalikan posisis pegas ke kondisi kesetimbangan adalahF = K ΔX2 atauF = 20 0,08 m = 1,8 NJadi gaya pegas yang diperluka untuk memulihkan ke kondisi setimbang adalah 1,8 N5. Contoh Soal Perhitungan Konstanta Dan Perpanjangan Pegas Seri Paralel Perhatikanlah gambar sistem pegas di bawah. Jika k1 = k2 = 300 N/m, k3 = 600 N/m, dan beban m = 1,5 kg, tentukanlaha. tetapan sistem pegas, danb. pertambahan panjang sistem = K2 = 300 N/m,K3 = 600 N/m,m = 1,5 kg,Rumus Menghitung Konstanta Pegas Pengganti Seri ParalelKonstanta pegas pengganti parallel dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikutKp = K1 + K2Kp = 300 + 300 = 600 N/mKonstanta Pegas Total1/Kt= 1/Kp + 1/K31/Kt = 1/600 + 1/600Kt = 300 N/mjadi konstanta pegas total sebagai pengganti konstanta pegas parallel seri adalah 600 N/mRumus Menghitung Perpanjangan Pegas Paralel SeriPerpanjang pegas yang disusun secara parallel dan seri dapat dinyatakan dengan rumus seperti berikutF = Kt ΔX atauΔX = F/KtΔX = 1,5 x10/300ΔX = 0,05 m = 5 cmJadi pertambahan Panjang pegas yang disusun secara parallel seri adalah 5 cm6. Contoh Soal Perhitungan Energi Potensial Elastis PegasSebuah pegas menggantung dalam keadaan normal, panjangnya 20 cm. Ketika pada ujungnya diberi beban 200 gram, panjangnya menjadi 25 cm. Jika pegas ditarik sepanjang 5 cm, hitunglah energi potensial elastis pegas. g = 10 m/s2DiketahuiX = 20 cmΔX1 = 25 – 20 cm = 5 cm = 0,05 mΔX2 = 5 cm = 5 x 10-2 mm = 200 g = 0,2 kgRumus Mencari Konstanta Elastis PegasBesarnya konstanta pegas dapat dicari dengan menggunakan rumus berikutF = K ΔX1 atauK = F/ΔX1F = = 0,2 x 10F = 2 N sehinggaK = 2/0,05K = 40 N/mJadi konstanta pegas adalah 40 N/mRumus Menghitung Energi Potensial Perpanjangan Elastis PegasEnergi potensial pegas yang dibutuhkan untuk menghasilkan perpanjangan pegas dapat dinyatakan dengan rumus berikutEp = ½ K ΔX22Ep = ½ x 40 x 0,052Ep = 0,05 JJadi energi potensial yang dibutuhkan untuk memperpanjang pegas adalah 0,05 Contoh Soal Perhitungan Gaya Untuk Pertambahan Panjang Elsatis PegasBerapa gaya yang dikerahkan agar sebuah pegas dengan konstanta pegas 80 N/m yang panjang mula-mula 6 cm menjadi 10 cm?Diketahui K= 80 N/m,X1 = 6 cm = 0,06 m,X2 = 10 cm = 0,1 mΔX = 0,1 – 0,06 = 0,04 mRumus Mencari Gaya Elastis Pegas Besar gaya yang dibutuhkan agar pegas bertambah Panjang atau meregang, dapat dinyatakan dengan persamaan berikutF = – K ΔXF = -800,04 mF = – 3,2 N ini gaya pegasGaya yang harus dikerahkan agar pegas meregang besarnya sama dengan gaya pegas tetapi berlawanan arah. Besar gaya yang harus dikerahkan 3,2 Contoh Soal Menentukan Gaya Elastis PegasSebuah pegas yang memiliki konstanta pegas 60 N/m ditekan sehingga pegas yang panjang 8 cm menjadi 5 cm. Berapa besar gaya pegas?Diketahui K= 60 N/mX1 = 8 cm = 0,08mX2 = 5 cm = 0,05,ΔX = 0,05 m – 0,08m = -0,03 mRumus Menghitung Gaya Elasti Pegas Oleh BebanBesar gaya pegas dapat dinyatakan dengan rumus berikutF = -K ΔXF = -60 N/m-0,03 mF = 1,8 N ini gaya pegasBesar gaya yang dilakukan oleh pegas adalah 1,8 N. Gaya yang harus dikerahkan dari luar agar pegas tertekan sebesar 3 cm adalah sebesar 1,8 N arahnya berlawanan dengan gaya Contoh Soal Perhitungan Perpanjangan Pegas Energi PotensialSebuah pegas mempunyai tetapan K 500 N/m. Berapa pertambahan panjang pegas jika diregang dengan energi potensial 2,5 K = 500 N/mEp = 25 JRumus Mencari Pertambahan Panjang Pegas Oleh Energi PotesialPerubahan Panjang pegas oleh energi potensial dapat dinyatakan oleh rumus berikutEp = ½ K ΔX2 atauΔX2 = 2 Ep/KΔX2 = 2 x 2,5/500ΔX2 = 0,01ΔX = 0,1 mJadi, pegas bertambah panjang sebesar 0,1 m10. Contoh Soal Perhitungan Periode Gerak Harmonik Pegas Gerak harmonik pada pegas menggunakan pegas dengan Konstanta 10 N/m dan massa beban yang digantungkan 900 gram. Selama beban bergetar, berapakah waktu yang diperlukan untuk 20 getaran?DiketahuiK = 10 N/mm = 900 gram = 0,9 KgN = 20 getaranRumus Periode Getaran Harmonik Pegas Periode harmonic getaran pegas dapat dinyatakan dengan rumus berikutT = 2 π √m/KT = 2 x 3,14 √0,9/10T = 1,884 detikWaktu yang dibutuh untuk melakukan 20 getaran adalaht = T Nt = 1,884 x 20t = 38,68 detikJadi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 20 getaran adalah 38,68 Coulomb Pengertian Gaya Elektrostatik Energi Usaha Medan Potensial Listrik Contoh Soal Rumus Perhitungan,Fluks Magnetic GGL Induksi Kawat Konduktor, Rumus Dan Cara Defek dan Energi Ikat Inti Atom Pengertian Rumus Contoh Soal Perhitungan 5Perpindahan Kalor Pengertian Panas Konduksi Konveksi Rediasi Koefisien Konduktivitas Termal Emisivitas Contoh Soal Rumus Perhitungan 10Gaya Benda Pengertian Gerak Bidang Datar Miring Tali Katrol Rumus Gaya Berat Normal Gesek Kinetik Contoh Soal Perhitungan 12Energi Potensial dan Energi KinetikKuat Arus Listrik Cara Kerja Alat Ukur Rumus Beda Potensial Tegangan Jepit Resistor Shunt Depan Seri Paralel, Contoh Soal Perhitungan Daya Energi 21Mikroskop Optik CahayaHukum Bernoulli Teori Torricelli, Venturimeter Tanpa Manometer, Pipa Pitot, Daya Angkat Sayap Pesawat, Pengertian Contoh Soal Rumus Perhitungan 10Hukum Stokes Pengertian Koefisien Viskositas Gaya Gesek Kecepatan Terminal Contoh Soal Rumus Perhitungan1234567>>Daftar PustakaGanijanti Aby Sarojo, 2002, “Seri Fisika Dasar Mekanika”, Salemba Teknika, Douglas, 2001, “Fisika Jilid 1, Penerbit Erlangga, – Zemarnsky, MW , 1963, “Fisika untuk Universitas”, Penerbit Bina Cipta, Bandung, 2019, “Pengertian Gelombang, Jenis Gelombang, Sifat-sifat Gelombang, Contoh Gelombang, Manfaat fungsi gelombang,Giancoli, Douglas C. 2000. Physics for Scientists & Engineers with Modern Physics, Third Edition. New Jersey, Prentice David, Robert Resnick, Jearl Walker. 2001. Fundamentals of Physics, Sixth Edition. New York, John Wiley & Paul, 1998, “Fisika untuk Sains dan Teknik”, Jilid 1,Pernerbit Erlangga, alih bahasa Prasetyo dan Rahmad W. Adi, Paul, 2001, “Fisika untuk Sains dan Teknik”, Jilid 2, Penerbit Erlangga, alih bahasa Bambang Soegijono, Hukum Hooke Pengerian Gaya Pemulih Rumus Konstanta Pengganti Susunan Seri Paralel Energi Potensial Pegas Contoh Soal Perhitungan 10. Perhitungan Rumus Mencari Konstanta Pengganti Pegas Seri Paralel, Contoh Soal Rumus Perhitungan Gaya Pemulih Pegas, Pengertian Bunyi Rumus Hukum Hooke Dan Contoh Soal Perhitungan, Contoh Soal Rumus Perhitungan Energi Potensial Pegas,

Sebelummencari nilai konstanta pegas mari kita cari terlebih dahulu nilai perubahan panjang pegas. Δx = x 2 - x 1. Δx = 24 - 20. Δx = 4cm. Δx = 0,04 m. Hitung nilai konstanta pegas
Tetapan Pengganti Pegas Dua buah pegas atau lebih dapat disusun seri, paralel, atau gabungan seri dan paralel. Susunan pegas dapat diganti dengan sebuah pegas pengganti. Berikut ini hal-hal yang berkaitan dengan pegas pengganti dari susunan pegas seri dan paralel. Pada susunan pegas, baik susunan seri, paralel, atau kombinasi keduanya, besarnya konstanta pegas merupakan konstanta pegas pengganti. Rumus dasar yang digunakan adalah rumus modulus Young dan Hukum Hooke. Jadi, tetapan pegas berbanding lurus dengan luas penampang pegas A, modulus Young Y, dan berbanding terbalik dengan panjang pegas X. Susunan Seri Misalnya, dua pegas dengan konstanta gaya k1, k2, dan disusun seri. Apabila pada ujung susunan pegas bekerja gaya F, maka masing-masing pegas mendapat gaya yang sama besar yaitu F. Secara matematis dituliskan F= F1 = F2 Pertambahan panjang pegas pengganti sama dengan jumlah pertambahan panjang masing-masing pegas. X= x1 + x2 Sehingga tetapan pegas pengganti atau tetapan pegas pengganti juga bisa tuliskan Susunan paralel dua buah pegas masing-masing dengan konstanta gaya k1, k2, dan k3, disusun paralel dan pada ujung ketiga pegas bekerja gaya F. Gaya yang menarik pegas pengganti sama dengan jumlah gaya yang menarik masing-masing pegas. Secara matematis dapat dituliskan F = F1 + F2 Selama gaya F bekerja, pertambahan panjang masing masing pegas besarnya sama, yaitu X= x1 = x2 Maka, tetapan pegas pengganti untuk susunan paralel adalah RumusKonstanta Pegas Pengganti untuk Rangkaian Seri dan Paralel Juli 16, 2021 Berbagi Dapatkan link; Facebook; Twitter; Pinterest; Email; Aplikasi Lainnya; Label Fisika Konstanta Pegas Konstanta Pegas Pengganti Pegas Rumus. Label: Fisika Konstanta Pegas Konstanta Pegas Pengganti Pegas Rumus. Besarkonstanta total rangkaian pegas bergantung pada jenis rangkaian pegas, yaitu rangkaian pegas seri atau paralel. (1) Seri / Deret. Gaya yang bekerja pada setiap pegas adalah sebesar F, sehingga pegas akan mengalami pertambahan panjang sebesar x1 dan x 2. Secara umum, konstanta total pegas yang disusun seri dinyatakan dengan persamaan: CeQaET.
  • g9a8tznnqj.pages.dev/94
  • g9a8tznnqj.pages.dev/489
  • g9a8tznnqj.pages.dev/210
  • g9a8tznnqj.pages.dev/25
  • g9a8tznnqj.pages.dev/122
  • g9a8tznnqj.pages.dev/327
  • g9a8tznnqj.pages.dev/415
  • g9a8tznnqj.pages.dev/488
  • rumus pegas seri dan paralel