Ditambah tidak mudahnya bolak-balik dari Bangkalan ke Tebuireng di tengah situasi penjajahan saat itu. Petunjuk pertama, pada akhir tahun 1924 santri As’ad diminta oleh KH Cholil Bangkalan untuk mengantarkan sebuah tongkat ke Tebuireng. Penyampaian tongkat tersebut disertai seperangkat ayat Al-Qur’an Surat Thaha ayat 17-23 yang menceritakan Kyai kharismatik dan guru dari para kyai di Indonesia. Ulama yang sering dipanggil Mbah Kholil ini berasal dari Bangkalan Madura. Mbah Kholil merupakan tokoh yang mendidik para kyai besar seperti pendiri NU KH Hasyim Asy'ari, pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, KH Mas Mansyur, KH Wahab Hasbullah dan KH Bisri Musthofa. SILSILAH NASAB Kyai Kholil Bangkalan Syekh Kholil adalah titisan beberapa wali yang tergabung dalam Walisongo, Yaitu Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Gunung Jati dan Sunan Kudus, yang mana mereka bermarga Azmatkhanâ dan bersambung pada Sayyid Alawi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath. Cholil, suatu ketika Mbah Kholil kedatangan salah satu teman pondoknya dan menginap di rumahnya. Temannya tersebut berkunjung karena mendengar kekeramatan dan kewalian Mbah Kholil. Setelah sholat Isya berjemaah, Mbah Kholil mengajak temannya ke salah satu rumah orang kaya di sebelah utara dari Desa Tonjung, tepatnya di Desa Ghubeng. KH. Kholil Bangkalan. KH. Hasyim Asy’ari. Syaikh Mahfudz at-Tarmasi. Syaikh Al-Yamani. Kiai Muchtarom Banyumas. Syaikh Ahmad Khatib (pemimpin Tarekat Qadiriyyah-Naqsyabandiyyah). Syaikh Sa’id Al-Yamani. Syaikh Ahmad Abu Bakri Shata. KH. Saleh. KH. Zainuddin Nganjuk. KH. Faqihuddin Kediri (pengasuh Pesantren Branggahan Kediri). 2.3 Menjadi
Sebuah perbincangan tentang empat santri Syaikhana Kholil Bangkalan yang akan menjadi tonggak dakwah Indonesia. 1. Awal 1900-an 4 murid tamatkan pelajarannya pada Kyai Cholil di Bangkalan Madura. Menyeberangi selat : 2 ke Jombang, 2 ke Semarang. 2. Dua murid yang ke Jombang, 1 dibekali cincin (kakek Cak Nun), 1 lagi KH. Romli (ayah KH. Mustain…
Al-‘Alim al-‘Allamah asy-Syakh Muhammad Kholil bin Abdul Lathif Basyaiban al-Bangkalani al-Maduri al-Jawi asy-Syafi’i atau lebih dikenal dengan nama Syaikhona Kholil atau Syekh Kholil. Lahir di Bangkalan, Madura pada tahun 1820 dan wafat di Martajasah, Bangkalan pada tahun 1925 dalam usia 104 tahun.
Kata Kiai Hasyim Asy’ari “ini bagaimana kyai, kok tidak mau ditulis semua.” Terus mbah Kiai Kholil menjawab kalau mau tulis silahkan tapi sedikit saja. Itu tawadhlu-nya Mbah Kyai Ahmad Kholil Bangkalan. Dan ternyata sejarah tersebut juga dicatat oleh Gus Dur.
eFtzZ.
  • g9a8tznnqj.pages.dev/471
  • g9a8tznnqj.pages.dev/438
  • g9a8tznnqj.pages.dev/139
  • g9a8tznnqj.pages.dev/124
  • g9a8tznnqj.pages.dev/365
  • g9a8tznnqj.pages.dev/94
  • g9a8tznnqj.pages.dev/432
  • g9a8tznnqj.pages.dev/47
  • sejarah kyai kholil bangkalan